Selasa, 06 Desember 2011

Jadwal Ujian Nasional Th 2012

     Penjadwalan Ujian Nasional (UN) Tahun 2012 ada sedikit perbedaan daripada tahun-tahun sebelumnya. Untuk UN 2012, mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika akan dijadwalkan masing-masing satu hari satu mapel. Dengan alasan, kedua mata pelajaran tersebut selama ini dianggap sulit oleh para siswa (peserta ujian).
     UN tingkat SMA/MA akan dilaksanakan pada 16-19 April 2012. Sedangkan susulan 23-26 April 2012. Untuk jenjang SMP/MTs dan SMPLB pada 23-26 April 2012, kemudian susulannya pada 30-4 Mei 2012. Jenjang SD/MI/SDLB, pada tanggal 7-9 Mei 2012, susulannya  pada 14-16 Mei 2012.
     Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pencetakan Naskah UN 2012 dari jenjang SD hingga SMA akan langsung dilaksanakan Panitia Pusat.  ***
    

Jumat, 02 Desember 2011

Menggalakkan kembali Program Kebun Sekolah

Program Kebun Sekolah pernah populer di era tahun delapan puluhan sampai dengan sembilan puluhan. Hampir di setiap lembaga pendidikan (sekolah), menyediakan tanahnya untuk dijadikan kebun sekolah.
Waktu itu, sekolah juga menyediakan “apotek hidup” untuk dijadikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) untuk peserta didiknya. Disamping sebagai sarana pembelajaran praktek Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan penelitian pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi).
Banyak manfaat yang bisa didapat guru dan peserta didik dengan adanya kebun sekolah. Yaitu di antaranya sebagai;
  1. Laboratorium alami, yaitu tempat warga sekolah untuk belajar mengamati, meneliti, dan bereksperimen.
  2. Usaha produktif sekolah yang dapat menambah pendapatan sekolah.
  3. Tempat warga sekolah mencari pengalaman kerja nyata yang dapat diaplikasikan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Pelestarian ekosistem yang sangat mendukung pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (suistanable development).
Tapi, sudah beberapa tahun terakhir Program Kebun Sekolah tidak pernah terdengar lagi gaungnya. Kebun sekolah, sebagai media pembelajaran yang sangat bermanfaat sudah banyak dilupakan sekolah. Demikian juga dengan apotek hidup, yang tak lain adalah tanaman obat-obatan tradisional, sudah tergeser oleh pembangunan taman-taman sekolah.
Pembangunan taman-taman sekolah, yang rata-rata bertema air terjun atau air mancur kemudian ditambah patung-patung binatang ditambah dengan onggokan batu-batu padas tiruan, kemudian kalau ada tanamannya adalah tanaman bunga jenis palm. Semua itu dibangun dengan biaya yang cukup mahal, dan konon dengan maksud mengatas namakan keindahan lingkungan sekolah. Untuk kantor biasa, boleh jadi, maksud ini benar. Tapi tidak cocok untuk lembaga pendidikan (sekolah), yang butuh media beragam untuk metode pembelajaran yang bervariasi dan kadang harus praktek langsung dan nyata, tidak sekedar melihat gambarnya saja.
Pandangan yang keliru
Hiruk pikuk arus informasi dan kemajuan teknologi, telah mengaburkan pandangan yang keliru tentang hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi justru membawa manfaat yang lebih besar bagi pembelajaran di sekolah. Banyak sekolah yang menarik iuran sumbangan pengembangan institusi yang memberatkan orang tua, hanya untuk membangun gedung-gedung yang bagus dan membeli alat-alat modern yang kadang kurang bermanfaat, dan tidak mampu menumbuhkan kreativitas siswa.
Mengejar status sekolah menjadi RSBI atau SBI, dengan meninggalkan proses pembelajaran yang lebih alami, hanya akan menyebabkan biaya tinggi, tapi manfaatnya “tidak tinggi”.
Kebun sekolah dan apotek hidup, yang ditata secara baik juga tak kalah indahnya dengan taman sekolah dengan biaya selangit. *** (Ysf)